Mengenal Jenis Vektor Siluet

KALAU kemarin sudah saya jabarkan mengenai gambar WPAP, nah sekarang saya akan mengenalkan kamu semua pada jenis gambar menarik lainnya, kira-kira gambar apa ya? Ehmm...apa itu. Ya, Gambar Silhouette, Silhuet atau Siluet. Ada yang pernah dengar sebelumnya tentang nama dari jenis gambar ini? Siapa hayo silahkan angkat tangan kamu yang tinggi biar saya bisa melihat dan, nantinya kamu akan saya kasih nilai tinggi. Hihihihi.... (Bercanda sahabat desainer semua!)

Ini  saya kasih contoh gambar-gambar Siluet yang saya maksud itu. Kalau kamu mungkin pernah iseng-iseng buat gambar seperti itu, dengan objek foto kamu sendiri, ya berarti kamu sejatinya sudah paham,! Oke amati gambat  di bawah ini:

Istilah siluet sudah tidak asing lagi di dunia fotografi. Dari beberapa contoh gambar siluet yang saya tampilkan di atas, sedikit banyak kamu pasti sudah punya bayangan dan penilaian tersendiri.  Ya, siluet dalam bahasa fotografi merupakan efek yang dihasilkan karena adanya perbedaan antara pantulan cahaya objek utama di bagian depan gambar dengan latar belakangnya. Dan, untuk menghasilkan siluet yang sempurna, cahaya dari bagian belakang objek harus memiliki tingkat keterangan (baca: cerah) tinggi yang kemudian ditangkap dengan mengukur luminitas cahaya latar belakang.

Dalam bahasa sederhananya, silhouette adalah gambar orang, objek atau adegan yang terdiri dari batas pinggir (outline) dan bidang dalam (interior) polos, dimana objek yang dibuat siluet cenderuung dibuat gelap (hitam). [Baca juga: Cara Mudah MemVektor Rambut Karakter Anime dengan CorelDRAW]

Kalau kita telusuri dari segi istiah Siluet, kali pertama dicetuskan oleh Etienne de Silhouette, seorang menteri keuangan berkebangsaan Perancis sekitar abad ke 18. Nah, dalam perkembangannya teknik siluet, sebagaimana dikutip belajarmotret.com dipakai manakala pemotretan tidak memungkinkan untuk merekam detail objek atau bisa juga disebut dengan teknik foto melawan cahaya. Foto siluet hanya bisa dibuat manakala ada cahaya kuat menghadap kamera. Akibatnya, pemotret tentu sulit merekam detail benda yang ada di antara kamera dan sumber cahaya yang ada.

Gimana, keren kan….! Semoga bermanfaat.